Selasa, 18 Juni 2013 By: HMJ SAINS BIOLOGI

PENDIDIKAN LINGKUNGAN MENUJU GREEN REVOLUTION


Hidup kita adalah bagian dari kehidupan, kita tidak bisa hidup hanya dengan kehidupan sendiri saja. Lingkungan merupakan salah satu bagian yang tak bisa kita lepaskan dari kehidupan kita. Sikap dan prilaku keseharian kita bisa berdampak pada perubahan lingkungan, baik berdampak positif maupun negatif. Salah satu yang menjadi masalah besar adalah limbah atau sampah yang merupakan produk dari aktivitas manusia. Sering disadari atau tidak, hampir setiap hari manusia kerap kali menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah atau limbah seringkali menjadi masalah, akan tetapi selalu ada individu menjadi pioneer yang mengubah sampah menjadi berkah dalam kehidupannya. Oleh karena itu diperlukan sebuah pendidikan untuk mencintai lingkungan agar tetap asri dan lestari. Pendidikan cinta lingkungan harus mulai dikenalkan sejak usia dini, mulai skala kecil yang bernama keluarga.

Penduduk dunia di negara maju maupun berkembang memiliki kebiasaan membuang-buang makanan. 1/3 makanan yang diproduksi di bumi setiap tahun terbuang sia-sia dan buangan mempengaruhi terjadinya pemanasan global (menciptakan gas karbon dan metana – gas beracun yang 4x lebih berbahaya dibanding karbon. Sadarkah kita? bumi yang sudah berusia renta ini masih tetap berusaha menyediakan bahan makanan bagi 5 milyar penduduk dunia. Lalu apa jadinya jika planet bumi enggan lagi menyediakan bahan makanan? UNEP (United Nations Environment Programme) melihat bahwa masalah perilaku konsumsi membawa dampak sangat besar yaitu limbah makanan. Hal inilah yang mendorong UNEP berusaha membuka mata penduduk dunia agar menyadari akibat yang akan terjadi dengan membuang-buang makanan sekaligus mengimbau agar lebih bijak menyikapi makanan yang disediakan alam. Sehingga tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013 adalah “Think, Eat, Save”.

Indonesia menyikapi tema Hari Lingkungan Hidup seDunia selaras dengan tema “Think-Eat-Save” sesuai kondisi yang ada di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia mengangkat tema HLH 2013 dengan tema “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatkan Lingkungan”. Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengajak masyarakat untuk menjaga pola konsumsi demi keselamatan lingkungan. Seperti yang dilansir oleh ANTARA News tanggal 30 Mei 2013 (http://www.antaranews.com/berita/377477/jaga-pola-konsumsi-demi-keselamatan-lingkungan), saat ini jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar dan diperkirakan pada 2020 menjadi sembilan miliar. Bertambahnya penduduk itu menyebabkan jumlah limbah terus meningkat dari waktu ke waktu, yang apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan masalah lingkungan. "Khusus Indonesia kita tahu hampir 40 persen jumlah penduduk masih menggantungkan hidup pada eksploitasi sumber daya alam, kalau tidak dikendalikan dengan baik dampaknya pada degradasi lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim," ujarnya.

Pakar pertanian Universitas Brawijaya Malang, Prof Kurniatun Hairiah, menyatakan ketersediaan pangan akhir-akhir ini terganggu oleh adanya perubahan iklim. "Perubahan iklim dapat berdampak langsung melalui perubahan biofisik dan sumber daya lahan terhadap produksi tanaman, baik tanaman pangan maupun nonpangan," kata Kurniatun seperti yang dirilis oleh ANTARA News tanggal 23 Mei 2013 (http://www.antaranews.com/berita/376207/perubahan-iklim-ganggu-ketersediaan-pangan). Selain perubahan iklim, menurunnya produktivitas tanaman pangan tersebut juga disebabkan oleh penciutan lahan karena peningkatan permukaan air laut, tambahnya. Untuk mengendalikan perubahan iklim tersebut, strategi dan kebijakan umum Kementerian Pertanian adalah memposisikan program aksi adaptasi pada subsektor tanaman pangan dan hortikultura sebagai prioritas utama. Selain itu, lanjut Kurniatun, juga menambah pembangunan sarana irigasi, peningkatan diversitas tanaman dan seleksi tanaman tahan kekeringan.

Meskipun telah banyak kegiatan konservasi dan gerakan anti-kekerasan terhadap lingkungan digaungkan, namun belum memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat kita untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, kami, Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) merasa ikut bertanggung jawab dan berperan aktif terhadap pelestarian alam serta mengajak masyarakat untuk berlaku sadar lingkungan. Segenap mahasiswa biologi di seluruh Indonesia telah membulatkan tekad untuk menjadi bagian dari pejuang konservasi di bumi. Salah satu langkah nyata yang dilakukan IKAHIMBI ialah mengadakan serangkaian kegiatan dalam rangka Hari Besar Lingkungan Hidup 2013 dengan mengusung tema “IKAHIMBI Menuju Green Revolution”. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mewujudkan peran mahasiswa biologi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai wujud kepedulian IKAHIMBI terhadap permasalahan Lingkungan Hidup, mengajak mahasiswa biologi pada khususnya dan mahasiswa di bidang lainnya untuk peduli dan menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta mendukung kegiatan pemerintah dalam mengelola dan melestarikan lingkungan hidup.


Kegiatan serangkaian acara HLH IKAHIMBI 2013 ini dilaksanakan sejak tanggal 4-7 Juni 2013 berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia (dalam hal ini IAIN Semarang menjadi tuan rumah pelaksana). Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam agenda Hari Besar Lingkungan Hidup IKAHIMBI ini, diantaranya:

1. Seminar Nasional (4 Juni 2013)

Kegiatan ini mengusung tema” Pendidikan Cinta Lingkungan Menuju Green Revolution” dengan pembicara Drs. Edi Santosa, SU (dosen FISIP Universitas Diponegoro Semarang) dan Arif Zayyin (tokoh LSM WALHI Jawa Tengah). Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah mengkaji ulang tentang pendidikan cinta lingkungan dengan pemberian stimulasi berupa dialog interaktif. Perkembangan Pendidikan lingkungan di Indonesia dan daerah sekitar dengan berbagai isuisu lingkungan sebagai jembatan perbaikan menuju kelestarian lingkungan Indonesia.




2. Refleksi Hari Besar Lingkungan Hidup (4 Juni 2013)





Kegiatan ini berwujud sebagai perenungkan kondisi lingkungan hidup global yang semakin parah karena ulah manusia serta keserakahannya.


3. Aksi cinta lingkungan (5 Juni 2013)






Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Simpang Lima Semarang yang berupaya mengajak segenap masyarakat untuk menuju green revolution dengan cara membagikan bibit dan benih tanaman disertai dengan teatrikal mengenai keadaan lingkungan dunia yang semakin rusak.


4. Hutan Nusantara (5 Juni 2013)




Kegiatan ini merupakan aksi penanaman tanaman khas daerah setempat dari seluruh mahasiswa biologi Indonesia. Tanaman ini kemudian ditumbuhkan di Wilayah Kota Semarang dan dikembangkan sebagai salah satu bentuk hutan yang mewakili jenis-jenis tumbuhan dari seluruh Indonesia.

5. Tanam mangrove (6 Juni 2013)







Sebagai wujud kepedulian mahasiswa dan masyarakat terhadap lingkungan terutama perairan yakni pantai yang tergerus oleh abrasi. Salah satu penanganannya yakni melalui planting mangrove. Lokasi yang dipilih ialah daerah Pantai Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah

Terakhir yang  tidak kalh pentingnya adalah wisata kota semarang, tugu muda, penjara lawang sewu, masjid agung Jawa tengah dan pusat oleh-oleh padanaran






 Peringatan hari lingkungan hidup sedunia bukan semata-mata untuk diperingati dalam satu hari saja, akan tetapi menjadi refleksi sekaligus pengingat bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam menjaga, melindungi, dan menyelamatkan lingkungan kita. Mulai dari diri kita, mulai dari hal yang kecil akan tetapi berdampak besar bagi lingkungan, dan ingatlah bahwa usia bumi kita ini sudah semakin renta. Jangan biarkan bumi pertiwi ini rusak gara-gara ulah serakah kita yang berlebihan. Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi kita untuk Selamatkan Lingkungan menuju Green Revolution. Salam Lestari….!!! Salam Konservasi….!!!

by felix catus




2 komentar:

biologi07 mengatakan...

berawal dari hal-hal kecil untuk perubahan yang lebih besar, tapi tak menutup kemungkinan semua itu bisa kita awali dari hal-hal yang besar untuk perubahan yang luar biasa... salam lestari kawan... aku dan anda adalah bagian dari lingkungan yang harus tetap dilestarikan demi anak cucu dimasa depan...

HMJ SAINS BIOLOGI mengatakan...

maksih kawan, smga smkin banyak org tersadar akan pentingnya menjaga lingkungan

Posting Komentar